Artikel Terkini
8 Cara Ampuh Mencegah Penyakit Jantung dan Kekambuhannya
Berdasarkan data WHO tahun 2015, penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) menyebabkan 17,7 juta kematian di dunia. Meskipun begitu, kabar baiknya ada banyak cara yang bisa Anda dan keluarga lakukan untuk mencegah penyakit jantung. Lantas, apa saja tindakan pencegahan penyakit jantung yang perlu Anda ketahui? Simak ulasannya di bawah ini.
Cara jitu mencegah penyakit jantung dan kekambuhannya
Jantung adalah organ penting yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya, menjaga kesehatan jantung itu penting. Bila tidak, berbagai jenis penyakit jantung, seperti aterosklerosis, aritmia, atau serangan jantung bisa menyerang Anda di kemudian hari.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), kunci mencegah penyakit jantung adalah menerapkan diet sehat. Alasannya, dengan hidup lebih sehat, Anda dapat menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah tetap normal. Ini artinya, Anda menurunkan berbagai risiko penyakit kardiovaskuler.
Tindakan pencegahan ini tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang sehat, tapi juga bagi penderita jantung yang tidak ingin penyakitnya kembali kambuh.
Supaya lebih jelas, mari bahasa satu per satu cara mencegah penyakit jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat berikut ini.
1. Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung
Mencegah penyakit jantung dan mengendalikan penyakit tersebut agar tidak kembali kambuh bisa dilakukan dengan memerhatikan pilihan menu makanan setiap hari. “Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan makan makanan yang baik untuk jantung setiap hari,” ujar Julia Zumpano, RD, LD, ahli diet kardiologi pada situs Cleveland Clinic.
Beragam jenis makanan yang membantu menjaga kesehatan jantung dan menghindari kekambuhan penyakit kardiovaskuler, di antaranya:
- Ikan kaya omega 3, seperti salmon, tuna, atau bandeng yang berpotensi mencegah peradangan pada pembuluh darah.
- Kacang tinggi omega 3, seperti almond atau kenari dapat menjaga jantung selalu sehat.
- Buah beri-berian, buah sitrus, anggur, ceri, tomat, alpukat, delima, dan apel yang kaya antioksidan untuk mengurangi radikal bebas. Anda bisa menikmati buah yang sehat bagi jantung dan mendukung efektivitas obat untuk sembuhkan penyakit jantung ini secara langsung atau dibuat jus.
- Oat, biji rami, dan biji chia yang tinggi serat dan omega 3 baik berpotensi meningkatkan kesehatan jantung.
- Kacang kedelai, edamame, kacang tanah, dan kacang hitam yang kaya isoflavon, vitamin B, dan serat yang baik untuk jantung.
- Sayur-mayur, seperti bayam, selada, wortel, brokoli, dan ubi jalar mengandung vitamin C, kalium, dan folat dapat mendukung fungsi jantung.
- Makanan lain yang bisa Anda konsumsi untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah kambuhnya gejala penyakit jantung adalah ubi, yogurt, cokelat serta tidak berlebihan minum kopi.
2. Batasi atau hindari pantangan makanan
Guna menjaga kesehatan jantung dan mencegah kekambuhan penyakit jantung, Anda bisa menghindari berbagai pantangan berikut ini:
Makanan tinggi lemak dan kolesterol
Salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler adalah penumpukan dan penyumbatan plak di pembuluh darah arteri. Plak in terbentuk dari kolesterol, lemak, atau kalsium berlebihan.
Semua zat yang membentuk plak itu sebagian besar berasal dari makanan yang dikonsumsi setiap hari. Contohnya, makanan cepat saji, makanan yang digoreng, makanan berlemak, dan makanan yang tinggi kolesterol. Jika makanan ini sering dikonsumsi, plak di arteri bisa menumpuk dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Akan lebih baik, pilih makanan yang cara mengolahnya dipanggang, direbus, atau dikukus. Sekali pun digoreng, bahan yang digunakan adalah minyak zaitun. Kemudian, saat mengonsumsi daging sapi atau ayam, sisihkan bagian lemaknya dan jangan lupa kombinasikan dengan protein lain, misalnya ikan.
Merokok
Jika Anda seorang perokok, berusahalah untuk berhenti merokok dan menjauhi asap rokok mulai saat ini sebagai cara untuk menghindari penyakit jantung. Bahkan, menurut World Health Organization (WHO), risiko serangan jantung dan stroke dapat menurun secara drastis tepat setelah orang menghentikan kebiasaan yang kurang sehat ini.
Minum alkohol dan minuman bersoda
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida di dalam tubuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, alkohol dapat meningkatkan risiko Anda mengalami obesitas, kecanduan alkohol, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, batasi konsumsi alkohol Anda, untuk membantu menjaga kesehatan jantung sekaligus mencegah terjadinya penyakit jantung.
Selain alkohol, Anda juga harus mengurangi kebiasaan minum minuman bersoda. Pasalnya, minuman ini mengandung tinggi gula, dapat menaikkan berat badan, dan pada akhirnya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sesekali minum tidak masalah, asal jangan terlalu sering dan batasi porsinya untuk mencegah terjadinya penyakit jantung atau kekambuhan gejalanya.
Ngemil makanan asin
Cara mencegah penyakit jantung selanjutnya adalah mengurangi konsumsi makanan asin, seperti keripik kentang dan camilan gurih lainnya. Makanan yang tinggi garam ini dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi).
Jika Anda sudah punya hipertensi, risiko terkena penyakit jantung akan semakin besar. Jika Anda tetap bandel mengonsumsi makanan tinggi garam, fungsi jantung akan semakin lemah dan arteri akan rusak. Seiring waktu, kondisi ini akan menyebabkan gagal jantung, yakni jantung sulit memasok aliran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Walaupun garam itu dibutuhkan tubuh agar sel, jaringan, dan organ dapat bekerja dengan baik, asupannya tidak boleh berlebihan. Jadi, kurangi kebiasaan ngemil makanan asin untuk mencegah penyakit jantung.
3. Rutin olahraga dan tetap aktif
Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, hingga menjaga berat badan tetap sehat. Sebaliknya, jika Anda malas olahraga, risiko berbagai penyakit akan semakin tinggi, termasuk penyakit kardiovaskuler.
Oleh karena itu, menghindari penyakit jantung juga bisa dilakukan dengan cara berolahraga setidaknya 30 menit sehari, minimal 5 hari seminggu.
Semua olahraga pada dasarnya baik. Namun, ada beberapa yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung dan bagi pasien penyakit jantung seperti berjalan kaki, jogging, naik sepeda, berenang, yoga, atau latihan angkat beban.
Aktivitas fisik sebenarnya tak terbatas hanya dengan olahraga. Saat Anda berada di kantor, luangkan waktu istirahat sejenak untuk bangkit berdiri, gerakkan kaki dan tangan Anda, dan lakukan pemanasan ringan untuk memompa jantung Anda.
4. Jaga berat badan ideal
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencegah penyakit jantung, cara yang harus Anda lakukan adalah menjaga berat badan tetap idel.
Caranya, atur pola makan dengan tidak makan secara berlebihan. Sebuah studi yang diterbitkan pada American Heart Association menyebutkan bahwa makan berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung pada orang yang sudah bermasalah pada jantungnya.
Ini karena makanan akan melepaskan banyak hormon ke dalam aliran darah sehingga bisa meningkatkan detak jantung, gumpalan darah, dan tekanan darah. Hal ini bisa memperberat kerja jantung dan memicu penyumbatan, yang akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Selain porsi makan yang perlu dibatasi, imbangi juga dengan aktivitas fisik seperti rutin berolahraga setiap hari. Tindakan pencegahan penyakit jantung ini bisa Anda lakukan dengan rutin olahraga dan menghindari makanan terlalu banyak.
Di samping itu, kurangi kebiasaan menonton TV terlalu lama, apalagi sambil ngemil makanan asin. Untuk memantau berapa berat badan ideal Anda, hitung Body Mass Index (BMI) melalui kalkulator BMI.
5. Perbanyak minum air putih
Rajin minum air putih menjadi cara mencegah penyakit jantung yang cukup ampuh, tapi sering kali dipandang sebelah mata. Tindakan pencegahan penyakit jantung ini dilakukan karena dehidrasi (kurang cairan tubuh) berdampak buruk bagi jantung.
Ketika Anda dehidrasi, jumlah darah dalam tubuh akan berkurang. Untuk mengimbanginya, jantung akan berdetak lebih cepat.
Tubuh juga menyimpan lebih banyak natrium membuat darah menjadi lebih tebal dan menyulitkannya bersirkulasi dengan baik. Kinerja jantung dalam memompa darah akan jadi semakin berat. Itulah sebabnya, Anda harus cukup minum setiap hari untuk mendukung kinerja jantung.
6. Belajar mengelola stres
Stres adalah hal yang wajar terjadi dan bisa dialami oleh semua orang. Masalahnya, bukanlah apa yang menyebabkan stres, tapi bagaimana Anda meresponnya.
Saat Anda sedang berada di bawah tekanan, tubuh memproduksi hormon adrenalin yang akan membuat jantung bekerja lebih keras. Akibatnya, dalam jangka panjang tekanan darah bisa meningkat dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah pada jantung.
Jadi, cara mencegah penyakit jantung terkait hal ini adalah pintar-pintar mengelola emosi. Tindakan pencegahan penyakit jantung terkait stres ini bisa Anda lakukan dengan mencoba meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam. Jika stress Anda sudah dirasa berlebihan, jangan ragu untuk mengunjungi psikolog.
Seks kerap kali timbul karena kehidupan seks memburuk bagi penderita penyakit jantung dan pembuluhnya. Michael Blaha, MD, MPH, peneliti dari John Hopkins Center menjawab kekhawatiran pasien penyakit jantung mengenai hal ini.
Menurutnya, melakukan hubungan seks itu aman untuk pasien penyakit kardiovaskuler karena risiko terjadinya serangan jantung selama aktivitas tersebut sangat rendah, yakni kurang dari 1 persen. Selain itu, durasi aktivitas seks juga cenderung lebih pendek jika dibandingkan dengan aktivitas fisik, seperti olahraga.
Lantas, apakah viagra aman digunakan untuk penderota jantung yang ingin meningkatkan kehidupan seksnya? Viagra atau obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5) adalah obat untuk meningkatkan performa seks dan ini aman digunakan untuk penderita penyakit jantung.
Akan tetapi, penggunaan obatnya tetap harus diawasi dokter. Mengingat, adanya efek samping yang mungkin terjadi jika obat digunakan dengan tepat.
7. Berjemur
Tindakan pencegahan penyakit jantung dan kekambuhannya adalah rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi. Kenapa? Alasannya sinar matahari memiliki potensi untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh plak pada pembuluh darah jantung.
Di samping itu, manfaat lain dari sinar matahari pagi untuk jantung adalah menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah serta memperkuat otot jantung untuk memompa darah. Cobalah untuk berjemur di pagi hari selama 10 menit setiap hari, namun pastikan sinar matahari mengenai kulit Anda secara langsung.
8. Cek kesehatan rutin
Upaya pencegahan penyakit jantung bisa Anda lakukan dengan cek kesehatan rutin. Ini meliputi pengecekan tekanan darah, kolesterol, dan gula dalam darah.
Pasalnya kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah yang tinggi bisa memperbesar risiko Anda terkena penyakit kardiovaskuler. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa memantau kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Anda perlu memulai cara mencegah penyakit jantung ini ketika sudah berusia 20 tahun. Ingat sekarang ini, penyakit kardiovaskuler tidak hanya menyerang lansia saja. Orang dewasa di atas 20 tahun juga bisa terserang penyakit kronis ini karena penerapan gaya hidup yang buruk.
Jika Anda sudah punya penyakit diabetes, pengecekan gula darah harus disesuaikan. Begitu juga dengan orang yang punya hipertensi (tekanan darah tinggi). Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal. Selalu ikuti anjuran dokter, terutama dalam aturan minum obat dan penerapan gaya hidup.
Baca selengkapnya
Artikel Terbaru
Artikel Terpopuler
Ketahui Manfaat Mangan bagi Kesehatan Tubuh
Ada beragam manfaat mangan bagi kesehatan. Mangan adalah salah satu jenis mineral penting yang dibutuhkan otak, sistem saraf, dan sistem enzim tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya.
Tubuh kita tidak bisa memproduksi mangan. Maka dari itu, manfaat mangan hanya bisa diperoleh dari makanan yang kaya akan mineral ini, antara lain biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, kerang, tiram, remis, kopi, teh, dan air mineral.
Beragam Manfaat Mangan
Berikut ini adalah sejumlah manfaat mangan bagi kesehatan tubuh:
1. Menjaga kesehatan tulang
Bersama kalsium, zinc, dan tembaga, mangan bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang. Khususnya pada orang lanjut usia (lansia), mangan dan nutrisi-nutrisi ini dapat mendukung kepadatan mineral tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis hingga komplikasinya.
2. Melawan radikal bebas berlebih
Mangan adalah bagian dari enzim antioksidan yang penting bagi tubuh, yakni enzim superoksida dismutase (SOD). Antioksidan ini berfungsi untuk melindung tubuh dari radikal bebas berlebih yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel, sehingga Anda terhindar dari berbagai penyakit kronis, seperti kanker.
3. Mengontrol kadar gula darah
Mangan adalah salah satu mineral yang terlibat dalam pengeluaran hormon insulin, yakni hormon yang diperlukan untuk mengangkut gula dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Dengan tercukupinya mangan, kerja insulin menjadi optimal, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil.
4. Meningkatkan fungsi dan kesehatan otak
Mangan dapat merangsang pergerakan impuls listrik yang lebih cepat dan efisien di dalam otak ataupun ke seluruh tubuh. Dengan begitu, fungsi otak, termasuk kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah, akan meningkat.
Di samping itu, mangan juga dapat bekerja sebagai pelancar aliran darah ke otak. Kadar mangan yang cukup dalam tubuh dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menurunkan risiko terjadinya penyakit seperti stroke.
5. Mempercepat proses penyembuhan luka
Mangan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, karena mangan berperan penting dalam pembentukan kolagen pada sel-sel kulit. Kolagen merupakan salah satu senyawa yang diperlukan untuk menyembuhkan luka. Dengan produksi kolagen yang maksimal, luka bisa sembuh dengan lebih cepat.
6. Meredakan gejala PMS
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mangan yang dikombinasikan dengan kalsium dapat membantu meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS), seperti kram dan nyeri perut, kecemasan, perubahan suasana hati, bahkan depresi.
7. Menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tiroid
Mangan juga berperan dalam produksi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroksin berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh. Hormon ini dapat mengontrol nafsu makan, menjaga berat badan ideal, dan memastikan kerja organ tubuh tetap optimal.
Manfaat mangan untuk kesehatan tidak lagi diragukan. Namun, kadar mangan dalam tubuh tetap ada batasnya. Hal ini karena mangan adalah salah satu mineral yang termasuk dalam jenis logam berat.
Paparan mangan yang berlebihan atau dalam jangka lama dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti tremor, kekakuan otot, serta kerusakan pada paru-paru, hati, ginjal, dan sistem saraf pusat. Jadi, Anda perlu berhati-hati jika mengonsumsi suplemen yang mengandung mangan.
Konsumsi harian mangan sebenarnya sudah bisa Anda penuhi dari makanan yang kaya akan mineral ini. Jika Anda berniat untuk mengonsumsi suplemen mangan, berkonsultasilah dulu dengan dokter.
Terakhir diperbarui: 21 Oktober 2020
Ditinjau oleh: dr. Meva Nareza
Fakta Tentang Jantung
Bagaimana jantung manusia berfungsi?
Setiap hari jantung berdetak hingga 100.000 kali dan memompa 2000 galon darah ke seluruh tubuh. Meskipun ukuran jantung tidak sebesar kepalan tangan orang dewasa namun jantung memiliki pekerjaan untuk menjaga ketersediaan darah mengalir 60.000 mil pembuluh darah. Darah bertugas memberi makan organ dan jaringan. Setiap kerusakan pada jantung atau katupnya dapat mengurangi kekuatan memompa dan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memenuhi permintaan darah untuk tubuh.
Pastikan jantung selalu dalam kondisi prima dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan komposisi nutrisi yang seimbang, berolahraga secara rutin setiap hari.
Apa itu denyut jantung?
Denyut jantung memiliki rentang normal 60-100 kali per menit. Umumnya denyut jantung lebih rendah ketika beristirahat. Denyut jantung yang normal dapat menandakan bahwa jantung juga memilki kondisi yang normal. Jika denyut jantung berada diluar rentang normal dan disertai beberapa gejala dan tanda seperti pusing atau bernafas cepat maka berkonsultasilah dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah hubungan antara garam dan jantung?
Pernahkah and mendengar mitos 'Jangan makan asin-asin nanti kena darah tinggi lho'. Apa sih hubungan asin dan darah tinggi dan jantung?
Garam dapur yang biasa kita gunakan merupakan kombinasi dari dua mineral yaitu sodium dan klorida. Sodium adalah salah satu mineral yang penting bagi tubuh. Garam dapur memiliki kandungan 40% sodium dan 60% klorida. American Heart Association merekomendasikan bahwa mengkonsumsi sodium maksimal 2,3mg/hari (1 sendok teh garam)untuk orang sehat dan 1,5mg/ hari (1/2 sendok teh garam) untuk penderita hipertensi dan orang dewasa diatas 40 tahun.
Berikut adalah takaran komposisi sodium :
- ¼ sendok teh garam = 575mg sodium
- ½ sendok teh garam = 1,150mg sodium
- ¾ sendok teh garam = 1,725mg sodium
- 1 sendok teh garam = 2,3mg sodium
Ginjal adalah bagian tubuh yang mengatur garam. Garam memiliki peran penting untuk mengatur keseimbangan cairan dlam tubuh. Garam juga berfungsi untuk mengirimkn rangsangan pada saraf dan mempengaruhi fungsi otot. Garam mempengaruhi kerja jantung ketika tubuh mengalami kelebihan garam. Kelebihan garam dlaam aliran darah akan menarik air ke dalam pembuluh darah sehingga meningktkan volume darah dalam pembuluh darah. Ketik volume darah meningkat maka tekanan darah juga meningkat. Seiring berjalannya waktu, tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan pembuluh darah membesar atau bahkan melukai dinding pembuluh darah dan meningkatkan resiko pecahnya plak (jerawat pada pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol). Pecahnya plak akan menyebabkan aliran darah pada pembuluh darah terhambat yang dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung. Penambahan tekanan darah juga dapat menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Meskipun Anda tidak menderita tekanan darah tinggi, mengurangi konsumsi garam akan membantu mencegah memiliki resiko menderita tekanan darah tinggi karena pertambahan usia dan mengurangi resiko terjadinya serangan jantung, gagal jantung, stroke, gangguan ginjal, osteoporosis bahkan sakit kepala.
Penyakit atau gangguan pada jantung
Berikut adalah beberapa tipe penyakit jantung :
- Gagal jantung
Gagal jantung bukan berarti bahwa jantung Anda berhenti berdetak. Gagal jantung dapat diartikan sebagai kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya. Jantung terus bekerj namun tidak dapat mencukupi kebutuhan darah dan oksigen untuk tubuh. Gagal jantung dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan terapi pengobatan yang tepat. - Aritmia
Aritmia adalah kondisi dimana jantung memiliki gangguan pada iramanya. Ada berbagai jenis aritmia seperti jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Bradikardia adalah kondisi ketika denyut jantung kurang dari 60 kali per menit. Takikardia adalah kondisi ketika denyut jantung lebih dari 100 kali per menit. Aritmia dapat mempengaruhi kerja jantung dalam memompa darah sehingga mengakibatkan jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan darah bagi seluruh tubuh. - Gangguan pada katup jantung
Katup pada jantung berfungsi seperti pintu pada jantung. Ketika katup pada jantung tidak dapat dapat membuka dengan sempurna maka darah yang mengalir tidak dapat normal, kondisi ini dikenal denagn stenosis. Kondisi ketika katup jantung tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga memungkin darah bocor dikenal dengan sebutan regurgitasi.
Cara menjaga kesehatan jantung
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan jantung:
- Mengkonsumsi makanan sehat dan mengurangi konsumsi garam. Garam dapat menyebabkan metabolisme cairan pada tubuh terganggu.
- Tidak merokok karena tembakau dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga memicu terjadinya serangan jantung.
- Berolahraga minimal 30 menit setiap hari dapat membantu mencegah terjadinya serangan jantung. Jika tidak terbiasa berolahraga maka bisa dimulai dengan pergi berjalan-jalan setiap hari.
- Menjaga berat badan agar tetap dalam rentang normal. Karena seseorang yang menderita obesitas memiliki resiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
- Tidak mengkonsumsi alkohol.
Gagal Jantung Kongestif: Pembunuh Diam-diam
Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini dikarenakan terjadi kelainan pada otot-otot jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja secara normal.
Selama ini, gagal jantung digambarkan sebagai kondisi jantung seseorang yang berhenti bekerja, dalam hal ini adalah berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung berarti ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal yang dibutuhkan tubuh.
Proses Terjadinya Gagal Jantung Kongestif
Jantung memiliki empat ruang yang memiliki tugas masing-masing, yaitu serambi kanan dan kiri yang berada di bagian atas, serta bilik kanan dan kiri yang ada di bagian bawah. Berdasarkan letak ruang jantung tersebut, gagal jantung kongestif bisa dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu sebelah kiri, kanan, dan campuran.
- Gagal jantung kongestif sebelah kiri
Pada penderita gagal jantung kongestif sebelah kiri, ruang ventrikel atau bilik kiri dari jantung tidak berfungsi dengan baik. Bagian ini seharusnya mengalirkan darah yang ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian diteruskan ke pembuluh darah arteri.
Karena fungsi bilik kiri tidak berjalan secara optimal, maka terjadilah peningkatan tekanan pada serambi kiri dan pembuluh darah di sekitarnya. Kondisi ini menciptakan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru). Selanjutnya, penumpukan cairan juga dapat terbentuk di rongga perut dan kaki. Kurangnya aliran darah ini kemudian mengganggu fungsi ginjal, sehingga tubuh menimbun air dan garam lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa juga bukan dikarenakan kegagalan bilik kiri jantung dalam memompa darah. Ketidakmampuan bilik kiri jantung dalam melakukan relaksasi juga kadang menjadi penyebabnya. Karena tidak mampu melakukan relaksasi, maka terjadilah penumpukan darah saat jantung melakukan tekanan balik untuk mengisi ruang jantung.
- Gagal jantung kongestif sebelah kanan
Terjadi ketika bilik kanan jantung kesulitan memompa darah ke paru-paru. Akibatnya, darah kembali ke pembuluh darah balik (vena), hingga menyebabkan penumpukan cairan di perut dan bagian tubuh lain, misalnya kaki.
Gagal jantung kongestif kanan seringkali diawali dari gagal jantung kongestif kiri, di mana terjadi tekanan berlebih pada paru-paru, sehingga kemampuan sisi kanan jantung untuk memompa darah ke paru-paru pun jadi ikut terganggu.
- Gagal jantung kongestif campuran
Gagal jantung kongestif kiri dan kanan terjadi secara bersamaan.
Seperti Apa Gejala yang Muncul?
Ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang menderita gagal jantung kongestif. Meski pada tahap awal, gejalanya mungkin tidak akan berdampak kepada kondisi kesehatan secara umum, namun seiring memburuknya kondisi yang diderita, maka gejalanya akan kian nyata.
Setidaknya ada tiga tahapan gejala yang bisa dilihat pada seorang penderita gagal jantung kongestif. Yang pertama adalah gejala tahap awal. Pada tahap ini, pasien mengalami:
- Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
- Mudah lelah, terutama setelah melakukan aktivitas fisik.
- Kenaikan berat badan yang signifikan.
- Makin sering ingin buang air kecil, terutama saat malam hari.
Jika kondisi penderita terus memburuk, akan muncul beberapa gejala berikut ini:
- Denyut jantung tidak teratur.
- Batuk-batuk karena pembengkakan paru.
- Napas berbunyi mengi.
- Sesak napas karena paru-paru dipenuhi cairan. Sesak juga akan muncul ketika melakukan aktivitas fisik ringan atau ketika sedang berbaring.
- Sulit beraktivitas karena setiap kali melakukan aktivitas fisik ringan, tubuh akan merasa lelah.
Selanjutnya, gagal jantung kongestif bisa dikatakan parah, apabila penderita sudah mengalami gejala berupa:
- Menjalarnya rasa nyeri di dada melalui tubuh bagian atas, kondisi ini bisa juga menandakan adanya serangan jantung.
- Kulit menjadi kebiru-biruan, karena paru-paru mengalami kekurangan oksigen.
- Tarikan napas yang pendek dan cepat.
- Pingsan.
Pada kondisi gagal jantung kongestif berat, gejala akan dirasakan bahkan ketika tubuh sedang beristirahat. Pada tahap ini, penderita gagal jantung kongestif akan mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Bahaya Apa yang Dihadapi Penderita Gagal Jantung Kongestif?
Seseorang yang mengalami gagal jantung kongestif perlu waspada terhadap keselamatan hidupnya. Penderita harus segera menjalani pengobatan atau akan dihadapkan kepada beberapa risiko komplikasi, antara lain:
- Kegagalan organ tubuh lain
Salah satu organ yang bisa mengalami kegagalan fungsi adalah ginjal. Hal ini terjadi karena pada penderita gagal jantung kongestif, aliran darah ke ginjal akan berkurang. Jika tidak diberikan pengobatan, dapat berujung kepada kerusakan organ ginjal atau gagal ginjal. Penumpukan cairan juga bisa terjadi pada organ hati. Ketika kondisi ini tidak ditangani, maka dapat terjadi gangguan fungsi hati.
- Gangguan katup jantung
Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan peningkatan tekanan aliran darah jantung. Kondisi ini lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan katup jantung. Gagal jantung kongestif stadium lanjut juga dapat menyebabkan pembengkakan jantung atau membesarnya jantung, sehingga fungsi katup jantung tidak dapat berjalan dengan normal.
- Aritmia
Aritmia atau gangguan irama jantung dapat diderita oleh pasien gagal jantung kongestif. Aritmia ini dapat terjadi karena gangguan aliran listrik jantung yang berfungsi mengatur irama dan detak jantung. Jika penderita gagal jantung kongestif kemudian menderita aritmia, maka ia akan berisiko tinggi terkena stroke. Penderita juga rentan mengalami tromboemboli, yaitu sumbatan pada pembuluh darah akibat bekuan darah yang terlepas.
- Henti jantung mendadak
Salah satu komplikasi berbahaya yang perlu diwaspadai pada gagal jantung kongestif adalah henti jantung mendadak. Ketika fungsi jantung terganggu dan tidak tertangani, lama kelamaan kinerja jantung akan mengalami penurunan drastis dan berisiko mengalami henti jantung mendadak. Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi ini dapat terjadi pada gagal jantung kongestif. Di antaranya karena jantung tidak mendapat cukup oksigen, terjadi gangguan saraf yang mengatur fungsi jantung, atau akibat perubahan bentuk jantung.
Secara keseluruhan, penyakit gagal jantung kronis, termasuk gagal jantung kongestif, merupakan penyumbang angka kematian yang cukup tinggi. Sekitar 2-3 dari 10 orang yang menderita gagal jantung tingkat awal hingga menengah, meninggal tiap tahunnya. Sementara pada gagal jantung yang sudah parah, hingga separuh jumlah penderita tidak dapat terselamatkan.
Jika merasakan gejala-gejala gangguan jantung, apalagi yang mengarah pada gagal jantung kongestif, Anda perlu segera berobat ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.